Guru Besar Ilmu Matematika dari Institut Teknologi Bandung, Iwan Pranoto, menyebut ujian nasional (UN) yang dipraktekkan pemerintah saat ini adalah kebijakan yang keblinger. Bukannya mengajari para murid untuk menggunakan nalar atau akalnya, UN malah memaksa mereka menghafal. "UN itu sesat!" seru Iwan dalam seminar yang diadakan dalam rangka Hardiknas di Gedung Indonesia Menggugat, seperti dikutip dari laman kompas, pada Rabu (2/5).
Menurut Iwan menghafal adalah kegiatan bernalar yang paling rendah yang bisa ditangani oleh komputer. "Menghafal adalah kegiatan bernalar paling rendah, biarkan itu ditangani komputer. Seharusnya yang didorong adalah bernalar yang tidak bisa dilakukan komputer," kata Iwan.
Dia pun mengungkapkan hasil riset yang dilakukan Massachusetts Institute of Technology dengan Harvard University yang menyebut dua kemampuan yang wajib dimiliki manusia masa depan yaitu berpikir kompleks dan komunikasi.
Berpikir kompleks adalah kemampuan memecahkan masalah yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Kesimpulan tersebut diambil barangkali karena ramalan bahwa permasalahan di masa mendatang bakal dinamis. Namun, yang dilakukan UN saat ini justru sebaliknya. Menurut Iwan, siswa hanya dipaksa menghafal tanpa diberi kesempatan menggunakan akalnya untuk memecahkan sendiri.
Pemerintah harus meninjau ulang sistem UN agar tidak memberatkan siswa namun juga berfungsi mencerdaskan dengan melatih daya nalar siswa.